Hukum-hukum Newton tentang Gerak dan Pembahasan

shares

Jika balok kayu dan balok es di atas lanatai tidak di dorong, keduanya akan tetap diam pada tempatnya. Akan tetapi, saat keduanya didorong dengan gaya yang besarnya sama hingga keduanya bergerak, balok es akan meluncur lebih jauh daripada balok kayu. Mengapa hal ini dapat terjadi? Mengapa balok es dan balok kayu saat tidak didorong tetap diam? Mengapa balok es cenderung tetap meluncur meskipun sudah tidak didorong?







Sebuah benda dapat bergerak karena adanya gaya yang bekerja pada benda itu. Karena gaya dorong, balok es dan balok kayu dapat bergerak sebelum akhirnya berhenti. Hubungan antara gaya dan gerak benda dipelajari dalam cabang ilmu fisika, yaitu dinamika.

A. Hukum-Hukum Newton tentang gerak

1. Hukum I newton

Pada dasarnya setiap benda cenderung mempertahankan keadaanya. Jika benda dalam keadaan diam, benda ingin tetap diam. Jika benda sedang bergerak, benda ingin tetap bergerak. Sifat ini sering disebut kelembaman atau inersia.
Gambar 2.1 memeprlihatkan  sifat lembam sebuah mobil. Saat mobil berhenti dibutuhkan tiga orang untuk mendorongnya agar bergerak. Akan tetapi, setelah bergerak mungkin hanya dibutuhkan satu orang saja untuk menjaga mobil itu tetap bergerak. Saat mobil diam, mobil cenderung tetap diam sehingga untuk mengerakkannya diperlukan gaya yang cukup besar untuk melawan kelembaman mobil. Setelah bergerak, mobil cenderung mempertahankan gerakannya. Pada saat itu untuk menjaga mobil tetap bergerak dibutuhkan gaya yang lebih kecil daripada untuk menggerakkannya dari keadaan diam.
Hukum I Newton menyatakan bahwa :
Jika gaya atau resultan yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol, benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan.
Hukum ini sering juga disebut hukum kelembaman atau inersia, yaitu secara matematis dituliskan sebagai :
𝞢 F = 0

2. Hukum II Newton

Apa yang terjadi jika resultan gaya pada benda tidak sama dengan nol? jika resultan gaya tidak sama dengan nol, kecepatan benda akan berubah. Kecepatan benda akan bertambah jika resultan gaya searah dengan kecepaan benda. Sebaliknya, kecepatan benda akan berkurang jika resultan gaya berlawanan arah dengan arah kecepatan benda,. Hubungan antara resultan gaya dan percepatan dapat dijelaskan oleh hukum II newton yang menyatakan bahwa:
Jika resultan gaya yang bekerja pada benda tidak sama dengan nol, bend akan mengalami percepatan yang arahnya sama dengan arah resultan gaya.
Secara matematis hukum II Newton dirumuskan dengan :
𝞢 F = ma atau F = ma
dengan F adalah besar gaya, m adalah massa benda, dan a adalah percepatan yang dialami bend aitu.

3. Hukum III newton

Jika kita menekan balok kayu dengan jari, kita akan merasa sakit. Mengapa demikian? Rasa sakit itu ditimbulkan dari gaya yang dikerjakan oleh balok kayu pada jari. Besar gaya yang dikerjakan kayu pada jari sama dengan gaya yang dikerjakan jari pada kayu. Hal itu ditunjukkan saat semakin kuat kita menekan balok , makin terasa sakit jari kita. Peristiwa itu menunjukkan suatu sebab-akibat atau aksi-reaksi. Oleh karena jari mengerjakan gaya pada kayu, kayu mengerjakan gaya pada jari yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Gaya oleh jari disebut dengan aksi dan gaya oleh kayu disebut dengan reaksi. Hal itu disimpulkan dalam hukum Newton yang menyatakan bahwa:
Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua, benda kedua akan mengerjakan gaya yang sama besar pada benda pertama dengan arah yang berlawanan.
 Faksi = - Freaksi
Tanda negatif menunjukkan bahwa Faksi dan F reaksi berlawanan arah. Gaya aksi dan gaya reaksi selalu sama besar, berlawanan  arah, satu titik tangkap, dan bekerja pada dua benda yang berbeda.

Related Posts

0 comments:

Post a Comment